Pertanian

Solusi Pertanian Saat Musim Kemarau Tiba

Kabar Inhil – Solusi Pertanian Saat Musim Kemarau Tiba. Air sangat penting bagi semua makhluk hidup. Kebutuhan air tidak bisa ditawar. Begitu juga dengan tanaman membutuhkan air untuk fotosintesis dan transpirasi (penguapan air dari permukaan daun tanaman), serta untuk mengangkut dan melarutkan nutrisi dari tanah.

Karena musim kemarau, tidak ada air hujan yang turun, sehingga daerah tersebut tetap kering. Kekeringan terjadi ketika waduk tanah dan air menjadi habis, menyebabkan kolam, danau dan sungai menyusut dan mengering.

Misalnya, kebutuhan air padi untuk panen bervariasi dari 450 hingga 700 liter per meter persegi. Gagal panen akan terjadi jika langkah ini tidak terpenuhi. Penelitian lain menunjukkan bahwa beras membutuhkan 2.500 liter air untuk menghasilkan satu kilogram beras.

Dalam kondisi pertanian, kelapa sawit membutuhkan sekitar 300-350 liter air/batang per hari. Pohon kakao membutuhkan 36-71 liter air per batang per hari. Jika suplai air rendah, pertumbuhan batang dan buah tanaman ini akan lambat.

Saat ini ketersediaan reservoir masih rendah, 20-60% (low to medium) di Jawa dan 0-40% (low) di Bali dan Nusa Tenggara.

Solusi Masalah air untuk Pertanian saat Musim Kemarau

Saat hujan deras, air harus ditahan untuk waktu yang lama dengan membangun lebih banyak bendungan dan waduk serta menutup permukaan tanah dengan tanaman. Tanah memiliki kemampuan untuk menyimpan air dalam jaringan rongga.

Baca juga: Kabupaten Inhil Penghasil Produk Pertanian Terbanyak

Lamanya retensi air dalam rongga-rongga atau pori-pori tanah ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori tersebut. Semakin besar volumenya, semakin banyak air yang dapat disimpannya, tetapi sangat mudah hilang karena gravitasi bumi.

Semakin lama tanah dapat menyimpan air, maka semakin rapat permukaan yang ditumbuhi vegetasi dan semakin banyak pula tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Bahan organik tanah berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan organisme lain yang telah atau baru saja menerimanya dan tersusun atas humus dan non-humus. Bahan organik dalam tanah memiliki kemampuan menahan air.

Jika tanah memiliki kandungan bahan organik rendah dan sedikit vegetasi, lebih sedikit air yang tertahan dan tanah cenderung cepat kering.

Sayangnya, banyak penggunaan lahan yang tidak ramah akibat dekomposisi bahan organik dari dalam tanah. Sehingga saat hujan, tanah tidak bisa lagi menampung air.

Kurangnya bahan organik melemahkan permukaan tanah ketika air hujan menerpanya. Air tidak dapat menembus dan tersimpan di dalam tanah dan malah menjadi saluran pembuangan. Saat kering, tanah kehilangan kelembaban dengan cepat.

Menambahkan lebih banyak bahan organik dengan mengembalikan sisa tanaman atau pengomposan adalah salah satu cara untuk membantu tanah menahan lebih banyak air, jangan meninggalkan tanah kosong tanpa penutup tanah.

Bagi petani, lebih baik tidak membakar lahan untuk membangunnya, terutama lahan basah. Kami tidak berharap kekeringan ini berlangsung cukup lama sehingga membahayakan persediaan makanan atau produk pertanian.

Penyebab Kekeringan

Kekeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait seperti suhu, curah hujan, angin, kelembaban dan waktu. Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan ada lima fenomena yang mempengaruhi iklim/musim di Indonesia.

Baca juga: Produksi Pertanian Inhil terus Meningkat

Fenomena regional juga mempengaruhi musim kemarau, seperti sirkulasi monsun di Asia dan Australia, zona pertumbuhan awan Intertropical Convergence Zone (ITCZ), dan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia.

Perubahan iklim juga mempengaruhi pola, intensitas dan jumlah curah hujan. Sebuah studi yang menganalisis data cuaca 30 tahun negara itu menunjukkan bahwa suhu maksimum dan minimum rata-rata di seluruh negeri naik dari 0,18 derajat Celcius menjadi 0,30 derajat Celcius setiap dekade. Kenaikan ini masih di bawah ambang batas untuk kenaikan suhu berbahaya di atas 2°C, yang merupakan fakta yang mengganggu. Musim kemarau tahun ini diperkirakan akan jauh lebih hangat dibandingkan tahun lalu.

Selama dekade terakhir, curah hujan dan curah hujan meningkat di beberapa daerah (musim hujan), tetapi jumlah curah hujan menurun dan jumlah hari kering berturut-turut (4,2 hari) meningkat.

Di Indonesia, masalah kekeringan diperparah dengan banyaknya petani dan pengusaha yang melakukan reklamasi lahan di lahan basah dengan vegetasi alami, terutama di hutan rawa gambut, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan. Praktek pembakaran hutan rawa gambut terjadi pada musim kemarau ketika air langka dan tanaman mati.

Baca juga: 5 Teknik Urban Farming untuk Rumah Perkotaan

Kekeringan, terutama di lahan gambut, memicu kebakaran besar yang menyebar dan menyebar dengan cepat.

Dari tahun 1997 hingga 1998, kebakaran gambut di Sumatera menghancurkan 11 juta hektar hutan, merusak ekosistem dan menghancurkan keanekaragaman hayati.

Ketika kekeringan atau kebakaran melanda lahan gambut, sulit untuk mengembalikan fungsinya sebagai reservoir, menyebabkan bahan organik tanah menipis dan mungkin hilang.

Selain faktor alam, manusia juga tampak terlibat dalam pembakaran lahan gambut, menyebabkan kekeringan, dan perubahan iklim.

Sekarang kita merasakan efeknya. Ketika hujan terlalu sedikit, terjadi kekeringan, dan ketika hujan terlalu banyak, terjadi banjir.

Andika

Disqus Comments Loading...

Recent Posts

Building Fitness Workout

A fitness schedule should incorporate cardio, strength and look here flexibility exercises to assist you… Read More

4 days ago

Bupati Muhammad Wardan Berkomitmen Mendukung Pemasaran Madu Rimba Jaya

Tempuling - (Kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Muhammad Wardan, baru-baru ini menghadiri proses panen madu… Read More

3 months ago

Muhammad Wardan Tanam Perdana Program PKSP di Desa Mugomulyo

Indragiri Hilir - (kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir, HM. Wardan, bersama Ketua TP-PKK Inhil, Hj. Zulaikhah… Read More

3 months ago

Persiapan Pasukan Paskibraka Inhil Menuju HUT RI Ke-78

INDRAGIRI HILIR - (Kabarinhil.com) Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang… Read More

4 months ago

Bupati Inhil HM Wardan Dianugerahi Lencana Wira Bina Desa pada HUT Riau Ke-66

Pekanbaru - (Kabatinhil.com) Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau yang ke-66, Bupati… Read More

4 months ago

Ribuan Narapidana di Riau Diusulkan Mendapatkan Remisi

Riau - (Kabarinhil.com) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau telah mengajukan sebanyak 9.528 narapidana… Read More

4 months ago

This website uses cookies.