Pekanbaru (Kabar Inhil) – Isu Jual beli darah di RS Arifin Achmad Pekanbaru, Begini Respon Gubri. RSUD Arifin Achmad Pekanbaru beberapa hari ini menjadi sorotan lantaran diduga tak melayani pasien dengan baik. Gara-gara itu, keluarga pasien sempat meradang kepada petugas rumah sakit.
Terkait kabar yang beredar tersebut, Gubernur Riau Syamsuar menanggapi ada nya isu jual beli darah di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru.
“Tadinya ada wartawan yang tanya dan bilang ada yang jual beli darah. Saya bilang siapa, beri tahu saya,” kata Syamsuar kepada dewannya seusai rapat di DPRD Riau, katanya di kutip dari Antara, Senin (1/11).
Gubernur Syamsuar mengaku belum mendengar laporan itu selama menjabat. Tapi jika itu terjadi, pasti hukuman akan dilakukan.
“Kalau ada, baru kita ambil tindakan, tidak tepat dokter jual beli mobil. Saya sudah 4 tahun di sini dan belum pernah dengar,” katanya.
Selama ini pihak RS Riau bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengambil darah, ujarnya. Jika ada yang ingin bermain, akan mudah untuk diketahui.
“Kita ada kerja sama antara Riau dan PMI, ada yang bisa ambil darah, saya belum dengar. Tapi kalau ada akan kita lakukan,” imbuhnya.
Baca juga: Obat Sirup Anak yang Masih Aman Untuk Diminum
Masalah jual beli darah di RS Arifin Achmad berawal dari konflik di rumah sakit karena kurangnya pendonor darah dan pendonor darah.
Syamsuar mengatakan dia berbicara dengan keluarga pasien yang memecahkan jendela. Bahkan, dia bertanya ke rumah sakit, dan keluarga pasien memperluas pecahan kaca.
Keluarga pasien Hironimus Patut Pahur marah karena dia tidak dirawat dengan baik di rumah sakit saat menjalani perawatan untuk kanker payudaranya.
Rumah sakit mengkonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki darah ketika pasien membutuhkan perawatan. Saat Unit Mobilitas Polda Riau dan beberapa relawan mengumpulkan 20 kantong darah, pihak rumah sakit mendorong mobil lebih keras.
Syamsuar mengatakan relawan siap membantu memenuhi kebutuhan darah di RS Arifin Achmad. “Saya juga meminta banyak orang yang meminta bantuan untuk mendapatkan mobil,” katanya.
Namun, Syamsuar menyelesaikan kritik dan masalah yang muncul di antara kerabat pasien. Dibutuhkan tindakan tegas ketika dokter menjual dan membeli darah.
Baca juga: 5 Obat Sirup yang Mengandung Etilen Glikol Penyebab Gagal Ginjal Akut
“Saya akan cari tahu (jual beli darah). Kalau di rumah sakit enggalah, tapi kalau oknum orang dari luar bisa saja,” jelasnya.
Berbeda dengan RS AA, Syamsuar juga menambahkan, pihaknya belum pernah mendengar adanya jual beli darah di Palang Merah Indonesia (PMI), tempat pasien mencari kebutuhan darah.
A fitness schedule should incorporate cardio, strength and look here flexibility exercises to assist you… Read More
Tempuling - (Kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Muhammad Wardan, baru-baru ini menghadiri proses panen madu… Read More
Indragiri Hilir - (kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir, HM. Wardan, bersama Ketua TP-PKK Inhil, Hj. Zulaikhah… Read More
INDRAGIRI HILIR - (Kabarinhil.com) Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang… Read More
Pekanbaru - (Kabatinhil.com) Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau yang ke-66, Bupati… Read More
Riau - (Kabarinhil.com) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau telah mengajukan sebanyak 9.528 narapidana… Read More
This website uses cookies.