Categories: Campuran

Hore! Pacu Jalur Kuansing Kembali digelar meriahkan HUT RI ke-77

Kabar Inhil – Pacu Jalur Kuansing Kembali digelar meriahkan HUT RI ke-77. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, pada hari Minggu (21/08) resmi membuka Pacu Jalur Kuantan Singingi.

Ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Taluk Kuantan dan sekitarnya, festival yang sempat vakum selama 2 tahun ini akhirnya kembali di gelar. Festival pacu jalur Kuansing ini kembali digelar, festival istimewa yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat pada setiap tahunnya.

Bahkan tampilan Google pada hari ini kemerdekaan pada waktu lalu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika mengakses Google pada 17 agustus yang lalu, akan terlihat tampilan gambar Pacu Jalur Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Gambar Pacu Jalur ini adalah Google Doodle yang ditampilkan tepat pada peringatan HUT RI Ke-77,pada Rabu 17 Agustus 2022.

Pada tahun ini, Pacu Jalur diselenggarakan selama 5 hari, mulai 21 Agustus 2022 hingga 25 Agustus 2022.

Lokasinya tetap sama seperti sebelum-sebelumnya, yaitu di Tepian Narosa Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, telah membuka festival ini pada tanggal minggu (21/08).

Sejarah Tradisi Pacu Jalur yang digelar Kuansing

Konon, Pacu Jalur sudah ada sejak tahun 1903. Artinya sudah 119 tahun tradisi pacu jalur ini dilestarikan oleh masyarakat di Kuantan Singingi. Pada awalnya kegiatan ini hanya berupa pesta rakyat Abad 17 untuk memperingati ulang tahun Ratu Helmina asal Belanda di Baserah, tepatnya di Lubuak Sobe.

Baca juga: Festival Menongkah Inhil, Tradisi Suku Duano Sejak 2500 Sebelum Masehi

Kemudian tradisi pacu jalur ini beralih untuk memperingati hari besar Islam. Seiring dengan perkembangan zaman, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Pacu Jalur merupakan salah satu yang menjadi antara warisan budaya tak benda asal Provinsi Riau. Pembukaan event ini setiap tahunnya selau berlangsung dengan meriah. Masyarakat yang telah menunggu datang memenuhi tribun dan tepian Narosa, Taluk Kuantan,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal Zein.

Masyarakat sangat antusias menyaksikan festival Pacu Jalur. Mereka bersuka cita menyambut datangnya tradisi yang serat akan nilai sejarah ini.

Khusus untuk jalur, Yoserizal menilai untuk menebang pohon harus ada beberapa ritual khusus dan prosesinya. Bukan sembarangan pohon bsia ditebang begitu saja, saat akan membuat jalur warga menilainya sebagai acara atau kegiatan adat yang sakral.

“Untuk jalur juga dipenuhi dengan ornamen-ornamen yang menggambarkan tradisi daerah seperti Lubuk Jambi, Inuman, Pangean dan dari berbagai daerah yang ada di Kuansing,” katanya.

Jauh sebelum dilaksanakan Pacu Jalur, ada tradisi dan prosesi adat yang harus dilakukan yaitu bernama Maelo Jalur. Maelo Jalur yaitu kegiatan dalam menyeret batang jalur atau kayu bulat jenis kempas.

Kayu tersebut bisa berdiameter 60 cm dengan panjang mencapai 30 hingga 50 meter diikatkan menggunakan tali rotan. Kemudian kayu tersebut ditarik oleh masyarakat ke kampung lokasi pembuatan.

“Kayu yang telah dipilih ini menjadi jalur bukan kayu sembarangan. Biasanya dicari di tengah hutan dan melalui proses ritual oleh seorang pawang,” kata Yoserizal.

Setelah kayu yang tepat didapat, selanjutnya proses Maelo Jalur pakai rotan ke kampung dilaksanakan. Dalam prosesi ini terdapat beberapa aturan yang harus disepakati secara bersama untuk menjaga kekompakan.

Pada masa yang lalu, Maelo Jalur diikuti hampir seluruh penduduk yang bertempat tinggal kampung yang terkait. Mereka bergotong-royong guna menjalin rasa kekompakan dan kebersamaan.

Baca juga: Inhil Kabupaten Paling Aman Se-Provinsi Riau

Lewat kekuatan dan kebersamaan inilah kayu jalur bisa sampai ke kampung. Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama oleh para pemuda dan pemudi Kuansing.

Setelah melewati prosesi menarik jalur selesai, kayu bulat itu akan dibuat menjadi jalur atau perahu sampan yang bisa memuat samapi dengan 60 pendayung. Pembuatnya juga merupakan satu orang profesional dan didampingi lima orang asisten.

Proses produksi pembuatan jalur ini memakan waktu sebulan sampai dua bulan. Dan biaya pembuatannya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Yulian

Disqus Comments Loading...

Recent Posts

Bupati Muhammad Wardan Berkomitmen Mendukung Pemasaran Madu Rimba Jaya

Tempuling - (Kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Muhammad Wardan, baru-baru ini menghadiri proses panen madu… Read More

2 months ago

Muhammad Wardan Tanam Perdana Program PKSP di Desa Mugomulyo

Indragiri Hilir - (kabarinhil.com) Bupati Indragiri Hilir, HM. Wardan, bersama Ketua TP-PKK Inhil, Hj. Zulaikhah… Read More

2 months ago

Persiapan Pasukan Paskibraka Inhil Menuju HUT RI Ke-78

INDRAGIRI HILIR - (Kabarinhil.com) Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang… Read More

4 months ago

Bupati Inhil HM Wardan Dianugerahi Lencana Wira Bina Desa pada HUT Riau Ke-66

Pekanbaru - (Kabatinhil.com) Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau yang ke-66, Bupati… Read More

4 months ago

Ribuan Narapidana di Riau Diusulkan Mendapatkan Remisi

Riau - (Kabarinhil.com) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau telah mengajukan sebanyak 9.528 narapidana… Read More

4 months ago

Pengumuman Penempatan PPPK Kemenag Riau: Tunggu SK dan Anggaran

Pekanbaru - (Kabarinhil.com) Proses administrasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kantor Wilayah… Read More

4 months ago

This website uses cookies.